Memulai dari Awal dengan Blogger.com

Sebagian dari teman-teman yang mampir ke blog ini mungkin kaget, karena tiba-tiba blog ini terlihat kosong—semua tulisan sebelumnya hilang. Itu karena saya pindah ke Blogger.com, platform blog yang pertama kali saya gunakan ketika mulai mengenal dunia blogging beberapa tahun lalu.

Tulisan-tulisan lama masih bisa dibaca di blog lama saya di WordPress: mrabdullahadnan.wordpress.com. Awalnya saya ingin memindahkan semua konten ke sini, tapi fitur impor di Blogger selalu gagal meski sudah saya coba berkali-kali. Jadi ya sudah, saya biarkan saja.

Lalu, kenapa saya memutuskan menggunakan Blogger.com? Padahal saat ini ada banyak sekali platform blog modern dan canggih. Nah, ini alasannya:

Pertama, Malas Mengurus Hal Teknis

Saya sudah lama menggunakan platform seperti WordPress.com atau WordPress yang self-hosted. Masalahnya, waktu saya sering habis hanya untuk mengurus hal-hal teknis seperti update CMS, perpanjangan hosting, update plugin, instalasi tema, dan sebagainya.

Saya juga sempat mencoba CMS yang lebih minimalis seperti Ghost. Tapi hasilnya sama saja—biayanya lebih mahal, ditambah ada bagian teknis yang cukup rumit bagi orang awam seperti saya.

Ghost yang saya gunakan kebetulan self-hosted, jadi untuk mengaktifkan fitur tertentu butuh pemahaman teknis, misalnya untuk newsletter, visitor analytics, dan lainnya. Bagi saya, itu terlalu ribet.

Kedua, Blog Praktis dengan Biaya Murah

Sebelum kembali ke Blogger.com, saya sempat survei beberapa platform yang mendukung custom domain. Tapi kebanyakan mengenakan biaya tambahan per bulan jika ingin memakai domain sendiri—misalnya Medium, Substack (sekali bayar), dan lain-lain.

Hanya Blogger.com yang memberikan integrasi custom domain gratis, tanpa biaya bulanan.

Artinya, dalam setahun saya hanya perlu membayar domain .ID seharga Rp250.000 (via Dewaweb). Blog saya akan tetap online meski tidak saya urus (tentu saja kecuali dihapus Google). Bahkan biayanya bisa lebih murah lagi kalau saya pindahkan domain ke registrar lain yang lebih terjangkau.

Sebagai perbandingan, Ghost hosting yang saya pakai sebelumnya biayanya Rp50.000 per bulan, atau Rp600.000 per tahun, ditambah domain .ID Rp250.000. Jadi totalnya sekitar Rp850.000 per tahun hanya untuk sebuah blog.

Sementara itu, WordPress.com dengan Personal Plan biayanya Rp100.000 per bulan. Dalam setahun jadi Rp1.200.000, ditambah domain Rp250.000, totalnya Rp1.450.000 per tahun.

Dengan uang segitu, lebih baik saya belikan saham PTBA atau BBRI. Lagi pula, blog saya juga bukan blog populer—hanya jurnal pribadi saja.

Kesimpulan

Pada dasarnya, alasan saya hanya dua itu. Tapi buat saya, dampaknya besar. Intinya, saya hanya ingin fokus menulis.

Saya juga tahu fitur di Blogger.com masih sangat dasar dibandingkan WordPress atau Ghost. Tapi justru itu yang saya butuhkan, supaya saya lebih banyak menulis ketimbang repot dengan hal-hal yang tidak penting.

Risiko blog dihapus Google tentu ada, tapi selama tidak melanggar aturan, seharusnya aman. Ya sudah, segitu dulu—semoga saya bisa konsisten menulis di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penghasilan Dividen Saham BBRI Setara UMR Jakarta 2025

Membuka Rekening Saham Di Mirae Asset Sekuritas