Penghasilan Dividen Saham Tahun 2025
Seperti biasa, di akhir tahun saya selalu melakukan rekap penghasilan dividen saham untuk melihat pertumbuhan penghasilan pasif dari investasi saham sekaligus membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2025, total dividen saham yang saya peroleh mencapai sekitar Rp22.928.227. Jika dibandingkan dengan tahun 2024, memang terjadi kenaikan, namun belum signifikan dan masih lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun 2023.
Rekap Dividen Saham per Tahun
Berikut adalah histori penghasilan dividen saham yang saya terima setiap tahun:
- 2021: Rp2.005.161
- 2022: Rp14.276.253
- 2023: Rp28.045.024
- 2024: Rp21.751.809
- 2025: Rp22.619.227
Dari data tersebut terlihat bahwa dividen tertinggi masih terjadi pada tahun 2023, sementara tahun 2024 dan 2025 mengalami penurunan dan relatif stagnan.
Komposisi Saham Pemberi Dividen
Dividen di atas berasal dari 16 saham yang ada di dalam portofolio saya, yaitu: BBRI, ADMF, BJBR, BTPS, SIDO, AALI, UNTR, INDY, MLBI, BJTM, TLKM, TOTO, PTBA, DLTA, GGRM, dan MLBI.
Ya, Anda tidak salah lihat. Jumlah saham di portofolio saya memang cukup banyak. Selain untuk tujuan diversifikasi, strategi ini juga saya gunakan agar potensi penerimaan dividen bisa terjadi hampir setiap bulan, meskipun nominalnya bervariasi.
Target Dividen Saham Tahun 2026
Untuk tahun 2026, saya menargetkan penghasilan dividen saham sekitar Rp30.000.000 per tahun. Target ini tentu tidak mudah, terutama karena sepanjang tahun 2025 saya cukup sering melakukan penarikan dana (withdraw) dari portofolio investasi.
Namun, target tetap diperlukan sebagai benchmark agar strategi investasi saham tetap terarah dan konsisten.
Kesimpulan
Bagi saya, mencatat dan mengevaluasi penghasilan dividen saham tahunan adalah bagian penting dari perjalanan investasi jangka panjang. Bukan semata soal besar kecilnya angka, tetapi tentang konsistensi, strategi, dan proses belajar dari waktu ke waktu.
Komentar
Posting Komentar